-
Kaisar Napoleon Bonaparte (lahir di pulau
Korsika, 15 Agustus 1769 – meninggal 5 Mei 1821 pada umur 51 tahun).
Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di
Casa Bounaparte, di kota Ajaccio, Korsika, pada tanggal 15 Agustus 1769,
satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan Republik Genoa
kepada Perancis. Berasal dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan
nama Napoleone di Buonaparte (dalam bahasa Korsika, Nabolione atau
Nabulione). Di kemudian hari ia mengadaptasi nama Napoléon Bonaparte
yang lebih berbau Perancis.
A man of Destiny
Bangsa Prancis menyebut Napoleon Bonaparte sebagai "takdir orang."
Seorang pahlawan di Prancis, tetapi Napoleon dibenci di Eropa. Sekarang,
Napoleon dikenang sebagai salah satu pemimpin militer terbesar
sepanjang masa. Ia membangun sebuah kerajaan yang wilayahnya meliputi
sebagian besar Eropa.
Napoleon Bonaparte lahir pada 1769 di Corsica, sebuah pulau di Laut
Mediterania. Pada usia 16, Napoleon memilih karier di tentara Perancis.
Pada 1789, sebuah revolusi mulai mengguncang Prancis. Raja dan ratu
dieksekusi. Orang-orang yang lapar bekerja menuntut kebebasan baru.
Pemerintahan revolusioner di Prancis tersapu hukum tua. Mereka
menyatakan perang terhadap pendukung mantan raja. Revolusi Prancis
berlangsung hingga 1799.
Bintang yang Bersinar
Napoleon kali pertama menunjukkan kemampuan militernya ketika berjuang
untuk Revolusi Prancis. Pada 1794, ia merebut kota Prancis Toulon, yang
didukung oleh aturan pemerintah. Untuk keberhasilan ini, Napoleon
diangkat menjadi seorang jenderal pada usia 24. Pada 1795, Napoeleon
menyelamatkan pemerintahan revolusioner dari para perusuk di Paris.
1796-1797, Napoeleon mengomandani tentara Prancis di perbatasan
Italia-Perancis. Di sana, ia berhasil mengalahkan tentara yang lebih
besar dari Austria, musuh utaram Prancis. Napoleon melanjutkan untuk
menyerbu Mesir pada 1798 seklaigus merupakan kemenangan Napoleon
memperbesar wilayah kekuasaan Prancis.
Napoleon Memerintah Prancis
Napoleon kembali ke Prancis sebagai pahlawan. Orang-orang Prancis telah
kehilangan kepercayaan pada pemerintahan revolusioner. Jadi, Napoleon
memutuskan untuk memegang kendali. Pada November 1799, Napoleon
membentuk pemerintahan baru dengan mengangkat dirinya sendiri sebagai
pemimpin.
Mampukah Napoleon memimpin negaranya sebaik ia bisa mengomandani tentara? Awalnya, dia sukses besar.
Napoleon mengorganisasi pemerintah nasional dan lokal. Dia membuat
undang-undang baru yang menegakkan kebebasan beragama dan hak-hak lain
untuk rakyat. Dia memperkenalkan pajak yang lebih adil dan sistem
pendidikan baru. Dari 1800 sampai 1802, ia memaksa negara-negara Eropa
yang telah bergabung bersama melawan Prancis setuju untuk berdamai.
Pada 1804, Napoleon menobatkan dirinya sebagai Kaisar Perancis Napoleon
I. Dia membayar seniman papan atas untuk mengggambarkan dirinya dalam
kebanggaan, sebuah pose yang kuat.
Trafalgar
Prancis sekarang menjadi bangsa terkuat di Eropa. Namun, ini tidak
membuat Napoleon puas. Kekejaman, kelihaian, dan selalu mencari
kemenangan. Ia bermimpi tentang sebuah kerajaan besar. Inggris, Rusia,
Austria, dan Prusia (Jerman Utara) bersatu untuk melawan Napoleon.
Pada 1805, Inggris mengalahkan kapal Perancis di depan pantai selatan
Spanyol dalam Pertempuran Trafalgar yang terkenal itu. Namun, pada 1807,
Napoleon menghancurkan tentara Rusia dan Prusia dan memenangkan lebih
banyak tanah untuk Prancis.
Kekalahan dan Pengasingan
Pada 1808, Napoleon menyerbu Spanyol. Pejuang Spanyol melakukan sebuah
perlawanan sengit. Mereka menggunakan teknik gerilya (serangan kejutan
dan mundur cepat) sehingga mustahil bagi Napleon untuk menang.
Peristiwa buruk pun datang. Pada 1812, Napoleon memimpin 500.000 tentara
untuk menyerang Rusia. Melalui cuaca musim dingin yang pahit, mereka
berbaris ke Moskow, ibukota Rusia. Namun, mereka menemukan dirinya
terdampar.
Rusia telah membakar sebagian besar kota, menghancurkan makanan dan
tempat tinggal yang dibutuhkan oleh pasukan Napoleon. Napoleon harus
mundur. Lebih dari separuh anak buahnya meninggal.
Segera setelah kegagalan ini, Napoleon menderita kekalahan di Leipzigm
Jerman. Negara-negara sekutu melawan Prancis dan memaksa Napoleon untuk
turun. Ia dikirim ke pengasingan di Pulau Elba Mediterania, dekat Italia
pada 1813.
Kekalahan Final di Waterloo
Napoleon bukanlah tipe orang yang menyerah. Pada 1815, ia melarikan diri
dari Elba dan berlari kembali ke Paris. Di sana, dia disambut orang
banyak dengan bersorak-sorai. Napoleon mengumpulkan pasukan dan bergerak
ke utara ke Belgia untuk menghadapi pasukan musuh.
Kampanye di Belgia berakhir dengan bencana. Napoleon kalah jumlah
pasukan dan mengalami kekalahan dalam Pertempuran Waterloo, salah satu
pertempuran bersejarah paling terkenal.
Napoleon menghabiskan tahun-tahun terakhirnya sebagai tahanan di Pulau
Saint Helena di Samudera Atlantik. Dia meninggal pada 1821. Namun,
pengaruh Napoleon di Prancis telah berlangsung lama setelah kematiannya.
Banyak reformasi di bidang hukum, pemerintahan, dan pendidikan masih
mengatur kehidupan Prancis sampai hari ini.